Update Terbaru! Daftar UMP 2022 di Indonesia, DKI Jakarta Tertinggi
Suara Kapuas - Upah minimum adalah suatu standar minimum yang ditetapkan oleh pemerintah
yang berlaku bagi pekerja/buruh, dengan masa kerja kurang dari 1 tahun pada
perusahaan yang bersangkutan.
Upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 di Indonesia sudah
ditetapkan. Dari 34 Provinsi tinggal 1 provinsi yang belum menetapkan kenaikan
UMP tahun 2022 yakni provinsi Maluku (27/11).
Baca Juga: Jokowi Berkunjung ke Sintang, Ini Rencana Agendanya
Sebelumnya, pemerintah pusat telah memutuskan
kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022 di Indonesia yakni sebesar 1,09 persen.
Penetapan tersebut mengacu pada Undang-Undang
(UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang diturunkan melalui Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah
mengatakan, setiap gubernur harus telah menetapkan UMP di wilayahnya paling
lambat pada 20 November 2021.
Baca Juga: Sebarkan Foto Teman Wanitanya Tidur Tanpa Busana, Pria di Pontianak Ditangkap Polisi
"Gubernur harus menetapkan UMP paling
lambat tanggal 21 November 2021 dan karena 21 November merupakan hari libur
nasional maka penetapannya dilakukan paling lambat satu hari sebelumnya yaitu
tanggal 20 November," ujar Ida dikutip dari kompas.com.
DKI Jakarta kembali menjadi provinsi dengan nilai UMP tertinggi,
Gubernur Anies Baswedan sudah menetapkan nilainya sebesar Rp 4.453.935,536 atau
hanya mengalami kenaikan sebesar 0,8548 % atau bahkan tidak mencapai 1%.
"Jadi,
sudah ditetapkan besaran Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2022
sebesar Rp. 4.453.935,536 (empat juta empat ratus lima puluh tiga ribu sembilan
ratus tiga puluh lima lima ratus tiga puluh enam rupiah)," ujar Anies dikutip
dari cnbcindonesia.
UMP 2022 ini akan berlaku mulai awal tahun depan. Tentu saja,
dengan data UMP tahun 2022 yang naik sangat kecil akan menyulut aksi unjuk rasa
para buruh.
DAFTAR UMP 2022
Dikutip
dari Kompas.com, berikut daftar UMP tahun 2022 di sejumlah daerah per Rabu 24
November 2021:
Para
gubernur di Indonesia telah menetapkan upah minimum di masing-masing
wilayahnya. Tercatat, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022 rata-rata naik
1,09%.
1. UMP tahun 2022 Aceh
3.166.460
2. UMP tahun 2022 Sumatera
Utara: Rp 2.522.609
3. UMP tahun 2022 Sumatera
Barat: Rp 2.512.539
4. UMP tahun 2022 Sumatera
Selatan: Rp 3.144.446
5. UMP tahun 2022 Bengkulu:
Rp. 2.238.094
6. UMP tahun 2022 Riau: Rp
2.938.564
7. UMP tahun 2022 Kepulauan
Riau: Rp 3.050.172
8. UMP tahun 2022 Jambi: Rp
2.649.034
9. UMP tahun 2022 Kepulauan
Bangka Belitung: Rp 3.264.881
10. UMP tahun 2022 Lampung
Rp 2.440.486
11. UMP tahun 2022 DKI
Jakarta: Rp 4.452.724
12. UMP tahun 2022 Jawa
Barat: Rp 1.841.487
13. UMP tahun 2022 Jawa
Tengah: Rp 1.813.011
14. UMP tahun 2022 Jawa
Timur: Rp 1.891.567
15. UMP tahun 2022 Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY): Rp 1.840.951
16. UMP tahun 2022 Banten:
Rp 2.501.203
17. UMP tahun 2022 Bali: Rp
2.516.971
18. UMP tahun 2022
Kalimantan Selatan: Rp 2.906.473
19. UMP tahun 2022
Kalimantan Timur: Rp 3.014.497
20. UMP tahun 2022
Kalimantan Barat: Rp 2.434.328
21. UMP tahun 2022
Kalimantan Tengah: Rp 2.922.516
22. UMP tahun 2022
Kalimantan Utara: Rp 3.016.738
23. UMP tahun 2022 Sulawesi
Selatan: Rp 3.165.876
24. UMP tahun 2022 Sulawesi
Utara: Rp 3.310.723
25. UMP tahun 2022 Sulawesi
Tengah: 2.390.739
26. UMP tahun 2022 Sulawesi
Tenggara: Rp 2.710.595
27. UMP tahun 2022 Sulawesi
Barat: Rp 2.678.863
28. UMP tahun 2022 Gorontalo:
Rp 2.800.580
29. UMP tahun 2022 Nusa
Tenggara Barat (NTB): Rp 2.207.212
30. UMP tahun 2022 Nusa
Tenggara Timur 1.975.000
31. UMP tahun 2022 Maluku
Utara Rp 2.862.231
32. UMP tahun 2022 Papua: Rp
3.561.932
33. UMP tahun 2022 Papua
Barat: Rp 3.200.000.
Besaran UMP tahun 2022 di daerah lain
masih menunggu keputusan gubernur. Sebagai perbandingan, berikut Daftar UMP tahun 2021
1.
UMP 2021 wilayah Aceh: Rp 3.165.031,00
2.
UMP 2021 wilayah Sumatera Utara: Rp
2.499.423,06
3.
UMP 2021 wilayah Sumatera Barat: Rp 2.484.041,00
4.
UMP 2021 wilayah Sumatera Selatan Rp
3.043.111,00
5.
UMP 2021 wilayah Riau: Rp 2.888.564,01
6.
UMP 2021 wilayah Kepulauan Riau: Rp
3.005.460,00
7.
UMP 2021 wilayah Jambi: Rp 2.630.162,13
8.
UMP 2021 wilayah Bangka Belitung: Rp
3.230.023,66
9.
UMP 2021 wilayah Bengkulu: Rp 2.215.000,00
10. UMP 2021 wilayah Lampung: Rp 2.432.001,57
11. UMP 2021 wilayah DKI Jakarta: Rp 4.416.186,548
12. UMP 2021 wilayah Jawa Barat: Rp 1.810.351,36
13. UMP 2021 wilayah Jawa Tengah: Rp 1.798.979,00
14. UMP 2021 wilayah Jawa Timur: Rp 1.868.777,08
15. UMP 2021 wilayah D.I Yogyakarta: Rp 1.765.000,00
16. UMP 2021 wilayah Banten: Rp 2.460.996,54
17. UMP 2021 wilayah Bali: Rp 2.494.000,00
18. UMP 2021 wilayah Kalimantan Selatan: Rp 2.877.448,59
19. UMP 2021 wilayah Kalimantan Timur: Rp 2.981.378,72
20. UMP 2021 wilayah Kalimantan Barat: Rp 2.399.698,65
21. UMP 2021 wilayah Kalimantan Tengah: Rp 2.903.144,70
22. UMP 2021 wilayah Kalimantan Utara: Rp 3.000.804,00
23. UMP 2021 wilayah Sulawesi Selatan Rp 3.165.876,00
24. UMP 2021 wilayah Sulawesi Utara: Rp 3.310.723,00
25. UMP 2021 wilayah Sulawesi Tenggara: Rp 2.552.014,52
26. UMP 2021 wilayah Sulawesi Tengah: Rp 2.303.711,00
27. UMP 2021 wilayah Sulawesi Barat: Rp 2.678.863,10
28. UMP 2021 wilayah Gorontalo: Rp 2.788.826,00
29. UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Barat: Rp 2.183.883,00
30. UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Timur: Rp 1.950.000,00
31. UMP 2021 wilayah Maluku Maluku: Rp 2.604.961,00
32. UMP 2021 wilayah Maluku Utara: Rp 2.721.530,00
33. UMP 2021 wilayah Papua: Rp 3.516.700,00
34. UMP 2021 wilayah Papua Barat: Rp 3.134.600,00
Direktur Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi
menyebutkan adanya sanksi administratif bagi kepala daerah yang terlambat
menetapkan upah minimum (UM) dan batas waktu penetapannya.
Perlu diketahui, gubernur harus menetapkan UMP
paling lambat pada 21 November 2021. Namun karena 21 November merupakan hari
libur nasional, maka penetapannya dilakukan paling lambat pada satu hari
sebelumnya, atau 20 November 2021.
Anwar mengatakan, dalam ketentuannya kepala
daerah harus berpedoman pada kebijakan pusat antara lain UU dan PP dalam
melaksanakan kebijakan daerah.
"Dalam ketentuan PP 36/2021, UM ditetapkan
berdasarkan formula penghitungan UM dan ditetapkan oleh gubernur selambat
sambatnya 21 November (2021) untuk UMP dan paling lambat 30 November untuk
UMK," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (24/11/2021).
"Artinya, kalau dua parameter tidak
dipenuhi berarti gubernur atau kepala daerah tidak patuh pada kebijakan pusat.
Ada sanksi bagi kepala daerah yang tidak patuh atas program strategis nasional
berupa sanksi administratif sebagaimana diatur dalam UU Nomor 23 tahun
2014," pungkasnya.
0 Response to "Update Terbaru! Daftar UMP 2022 di Indonesia, DKI Jakarta Tertinggi"
Posting Komentar